Bagi penggemar travelling yang akan mengunjungi kota Medan pasti akan direkomendasikan untuk mengunjungi tempat yang satu ini. Tjong A Fie Mansion merupakan kediaman seorang pengusaha terkaya di Kota Medan pada jamannya, dimana kediaman tersebut sekarang dibuka untuk umum sebagai museum.
Saya mengunjungi museum ini setahun lalu, jadi lupa - lupa ingat sama penjelasan guide nya.
Museum ini terletak di Jalan Kesawan Medan, yang kemudian saya ketahui adalah merupakan salah satu ruas jalan yang terpenting di Medan kala itu, sampai sekarang pun masih banyak bangunan tua yang terpelihara baik disini, termasuk restaurant Tip Top yang juga melegenda itu, tapi sayangnya banyak juga yang tidak terawat, tapi yang paling ngeselin menurut saya adalah renovasi gedung - gedung itu menjadi gedung modern tapi tidak memperhatikan kesesuaian dengan lokasi sekitarnya, bukannya cantik kok malah seperti kamar mandi sih?.. (hahaha.. maapken kesirikan saya)..
Oke, kembali ke Tjong A Fie Mansion, memasuki gerbang masuk mansion ini, saya teringat dengan film-film Taiwan, khas banget..
Kami mengunjungi Tjong A fie Mansion pada hari sabtu, pas makan siang, saya pikir bakalan rame ya, ternyata tidak lo.. kami mendaftar pada meja reservasi, Rp.30Rb seorang, termasuk guide.
Konon katanya Tjong A Fie adalah seorang saudagar yang memulai karirnya dari bawah sekali, bekerja serabutan di toko kelontong, sampai akhirnya menjadi saudagar kaya yang memiliki perkebunan, mempunyai kedudukan di pemerintahan, memiliki bisnis perbankan. Walaupun demikian, beliau tetap murah hati dengan menyumbang pembangunan rumah ibadah, tidak hanya pembangunan Klenteng, beliau juga membantu pembangunan Mesjid, Gereja dan Kuil. Selain itu beliau juga membantu pembangunan sekolah dan kegiatan amal lainnya.
Nah, di Mansion ini lumayan banyak dokumentasi yang cukup lengkap, rasanya seperti kembali ke tahun 1800an, yang saya yakin pada jaman itu, tidak semua orang dapat mengunjungi rumah ini.
Apa yang paling saya ingat dari kunjungan ini yaitu cantiknya arsitektur rumah ini, sama tile nya, sama taman di tengahnya sama jendela - jendela di lantai dua (hahaha penting banget ya?.. ), juga sama penggiling kacang kedele yang seperti digunakan neneknya Upin Ipin...
Sayang sekali, kami tidak mengambil banyak foto ketika kesini, padahal Mba Guide nya baik sekali berkali - kali menawarkan untuk mengambil foto.
Nah, bagi kamu yang memang tidak tinggal di Medan, setelah mengunjungi Tjong A Fie Mansion, sebaiknya kunjungi juga the femeus Tip Top restaurant dan pesan sesuatu yang special seperti Morkoop atau bitterballen agar nuansa Tempo Doeloenya nendang..
Cheers,
-erika
Saya mengunjungi museum ini setahun lalu, jadi lupa - lupa ingat sama penjelasan guide nya.
Museum ini terletak di Jalan Kesawan Medan, yang kemudian saya ketahui adalah merupakan salah satu ruas jalan yang terpenting di Medan kala itu, sampai sekarang pun masih banyak bangunan tua yang terpelihara baik disini, termasuk restaurant Tip Top yang juga melegenda itu, tapi sayangnya banyak juga yang tidak terawat, tapi yang paling ngeselin menurut saya adalah renovasi gedung - gedung itu menjadi gedung modern tapi tidak memperhatikan kesesuaian dengan lokasi sekitarnya, bukannya cantik kok malah seperti kamar mandi sih?.. (hahaha.. maapken kesirikan saya)..
Oke, kembali ke Tjong A Fie Mansion, memasuki gerbang masuk mansion ini, saya teringat dengan film-film Taiwan, khas banget..
Front Gate |
Salah satu dari beberapa ruang menerima tamu |
Konon katanya Tjong A Fie adalah seorang saudagar yang memulai karirnya dari bawah sekali, bekerja serabutan di toko kelontong, sampai akhirnya menjadi saudagar kaya yang memiliki perkebunan, mempunyai kedudukan di pemerintahan, memiliki bisnis perbankan. Walaupun demikian, beliau tetap murah hati dengan menyumbang pembangunan rumah ibadah, tidak hanya pembangunan Klenteng, beliau juga membantu pembangunan Mesjid, Gereja dan Kuil. Selain itu beliau juga membantu pembangunan sekolah dan kegiatan amal lainnya.
Nah, di Mansion ini lumayan banyak dokumentasi yang cukup lengkap, rasanya seperti kembali ke tahun 1800an, yang saya yakin pada jaman itu, tidak semua orang dapat mengunjungi rumah ini.
Apa yang paling saya ingat dari kunjungan ini yaitu cantiknya arsitektur rumah ini, sama tile nya, sama taman di tengahnya sama jendela - jendela di lantai dua (hahaha penting banget ya?.. ), juga sama penggiling kacang kedele yang seperti digunakan neneknya Upin Ipin...
Taman samping |
Taman di tengah rumah |
Jendela idaman :) |
Sayang sekali, kami tidak mengambil banyak foto ketika kesini, padahal Mba Guide nya baik sekali berkali - kali menawarkan untuk mengambil foto.
Nah, bagi kamu yang memang tidak tinggal di Medan, setelah mengunjungi Tjong A Fie Mansion, sebaiknya kunjungi juga the femeus Tip Top restaurant dan pesan sesuatu yang special seperti Morkoop atau bitterballen agar nuansa Tempo Doeloenya nendang..
Cheers,
-erika
Comments
Post a Comment