Ketika belajar sejarah dulu, saya tidak menyadari betapa pentingnya penemuan manusia purba di Sragen, Indonesia. Ketika mba Desy teman saya yang sedang liburan mengajak ke Museum Sangiran, saya cuma membayangkan sebuah site arkeologi saja. Tetapi ketika sampai di museum ini, saya kaget dan terpana menyaksikan bagaimana seriusnya pengelolaan museum ini.
Museum Sangiran - Sragen |
Karena teman - teman saya sudah di Solo, maka saya berangkat dari Jogja pagi - pagi sekali. Rencananya naik kereta Pramex jam 7.15, nyatanya saya kehabisan tiket kereta, padahal sudah mengantri dari pukul setengah tujuh. Pelajaran kalau berangkat ke Solo dari Jogja, ngantrinya setidaknya harus satu jam sebelumnya. Akhirnya saya naik kereta Malioboro Express yang berangkat sekitar jam 8 pagi (kalau tidak salah) yang harga tiketnya hampir 5 kali harga tiket Pramex. Setibanya di Solo, kami langsung menuju museum Manusia Purba Sangiran di Kab. Sragen. Perjalanannya sebentar saja, kira - kira 1 jam. Setibanya di gerbang masuk, kami membeli tiket masuk sebesar Rp. 5.000,- per orang termasuk parkir mobil.
Di museum ini terdapat tiga display room lengkap dengan diorama, patung dan bahkan fosil, bukan hanya menjelaskan tentang penemuan di sangiran, tetapi juga sejarah evolusi itu sendiri. Sebelumnya diyakini bahwa penemuan di Sangiran ini adalah "the missing puzzles" dari teori evolusi Darwin. Yang menarik adalah adanya gading gajah yang guede banget, mungkin tiga kalinya ukuran gajah saat ini. Saya juga jadi tau dari chart evolusi gajah yang ditampilkan, bahwa gajah yang sekarang ini, sama seperti hewan lainnya dan manusia, juga mengalami evolusi, baik dari ukuran maupun dari bentuk.
Display yang paling menarik tentu saja fosil manusia dari situs ini, ditemukan oleh para paleontologist yang memang berdedikasi untuk melakukan penelitian disana.
Musem ini cukup lengkap, namun sayangnya masih banyak orang yang tidak menghargainya. Saya sebal sekali melihat banyak orang yang sibuk mengambil foto tanpa memperhatikan keselamatan barang display. Bahkan ada yang sengaja berfoto dengan patung sambil rangkul2 patung display.. buat apa coba?.. kalau patungnya rusak, situ mau ganti?.. kalau fosilnya rusak, situ mau cari lagi?..
Bagaimanapun, saya rasa petugas perlu ditingkatkan kewaspadaannya untuk menghadapi pengunjung seperti ini.
cheers,
-erika
Di museum ini terdapat tiga display room lengkap dengan diorama, patung dan bahkan fosil, bukan hanya menjelaskan tentang penemuan di sangiran, tetapi juga sejarah evolusi itu sendiri. Sebelumnya diyakini bahwa penemuan di Sangiran ini adalah "the missing puzzles" dari teori evolusi Darwin. Yang menarik adalah adanya gading gajah yang guede banget, mungkin tiga kalinya ukuran gajah saat ini. Saya juga jadi tau dari chart evolusi gajah yang ditampilkan, bahwa gajah yang sekarang ini, sama seperti hewan lainnya dan manusia, juga mengalami evolusi, baik dari ukuran maupun dari bentuk.
Display yang paling menarik tentu saja fosil manusia dari situs ini, ditemukan oleh para paleontologist yang memang berdedikasi untuk melakukan penelitian disana.
Musem ini cukup lengkap, namun sayangnya masih banyak orang yang tidak menghargainya. Saya sebal sekali melihat banyak orang yang sibuk mengambil foto tanpa memperhatikan keselamatan barang display. Bahkan ada yang sengaja berfoto dengan patung sambil rangkul2 patung display.. buat apa coba?.. kalau patungnya rusak, situ mau ganti?.. kalau fosilnya rusak, situ mau cari lagi?..
Bagaimanapun, saya rasa petugas perlu ditingkatkan kewaspadaannya untuk menghadapi pengunjung seperti ini.
cheers,
-erika
Comments
Post a Comment