IELTS adalah sistem penilaian kompetensi berbahasa Inggris biasanya digunakan oleh Negara Inggris, Australia, New Zealand dan negara berbahasa British English lainnya. Ada dua jenis test IELTS, Academic untuk pelajar yang akan melanjutkan studi dan General bagi mereka yang akan pindah dan bekerja di Negara tersebut. Kali ini saya akan membahas IELTS Academic.
IELTS - Pic dari elticenter.files.wordpress.com |
Ada empat tahapan test IELTS
- Listening : berlangsung selama 30 menit yang dibagi dalam 4 sections
- Reading : 60 menit dalam 3 sections
- writing : 60 menit dalam 2 tasks
- speaking : kurang lebih 15 menit dalam 3 sections
Pertama kali saya ikut pre-test
IELTS, saya hanya dapat skor 5.5, dengan skor pada writing yang paling rendah.
Setelah kursus selama hampir 3 bulan, saya berhasil mendapatkan skor 7,
meskipun masih agak kurang puas, karena skor writing masih di angka 5.5.
Thanks God, pada kesempatan test berikutnya skor
writing naik setengah menjadi 6 dan skor overall tetap 7, dimana skor reading
saya berkurang 0.5 poin, gak papa, yang penting overall tetap lebih dari 6.5. Cukuplah ya, mengingat tujuan saya bukan
Inggris atau Australia.
Pada saat pertama kali melihat dan
mengikuti test IELTS, saya merasa aneh banget, masa jawabannya mesti ditulis?..
kalau salah spelling gimana?.. baru tahu saya bahwa salah spelling bahkan salah
huruf capital/kecil, singular/plural pun akan tetap terhitung salah. Thanks to Pusdiklatren Bappenas, kalau tidak
diwajibkan mengikuti program English for Academic Purpose (EAP), mungkin saya
gak akan bisa dapat skor segitu.
Terus terang, kelemahan saya
adalah writing. Beberapa kali practice, hanya beberapa dari hasil writing saya
yang mencapai 7, lainnya tetap bertengger pada skor 5, 6, atau 6.5. Bahkan saya
pernah dapat skor 4. Tapi karena saya sadar kalau kekuatan (hahaha.. sok pede)
saya adanya di listening, maka saya usahakan seenggaknya latihan listening
sehari satu. Di youtube banyak kok soal latihan listening IELTS, tapi pastikan
latihan tersebut ada jawabannya pada akhir video, karena rasanya sakit banget,
udah latihan setengah jam, eh.. jawabannya gak ada. Sama aja kita gak tau hasil
latihan kita hari itu.
Untuk latihan reading, saya dan teman – teman biasanya ambil latihan – latihannya dari Cambridge dan Longman. Buku – buku ini pun sebenarnya banyak yang bisa di download di internet, tapi kalau mau beli ya monggo.
Nah, yang paling sulit adalah productive skill, yaitu writing dan speaking. Untuk writing, memang perlu mentor atau guru yang bisa melihat apakah hasil tulisan kita sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Untuk speaking, selain berlatih dengan orang lain, kita juga bisa berlatih sendiri dengan merekam suara kita sendiri untuk didengarkan kemudian.
Perlu diingat bahwa walaupun kedua skill ini sifatnya subjektif dimana penilaian setiap orang berbeda – beda, ada beberapa hal yang sifatnya umum, yang bisa kita pelajari dari orang lain.
Untuk latihan reading, saya dan teman – teman biasanya ambil latihan – latihannya dari Cambridge dan Longman. Buku – buku ini pun sebenarnya banyak yang bisa di download di internet, tapi kalau mau beli ya monggo.
Nah, yang paling sulit adalah productive skill, yaitu writing dan speaking. Untuk writing, memang perlu mentor atau guru yang bisa melihat apakah hasil tulisan kita sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Untuk speaking, selain berlatih dengan orang lain, kita juga bisa berlatih sendiri dengan merekam suara kita sendiri untuk didengarkan kemudian.
Perlu diingat bahwa walaupun kedua skill ini sifatnya subjektif dimana penilaian setiap orang berbeda – beda, ada beberapa hal yang sifatnya umum, yang bisa kita pelajari dari orang lain.
Oya, sedikit tips, kalau ambil
test di IDP, ketika mendaftar test IELTS, kita akan dikirimin email konfirmasi,
yang dibawahnya itu biasanya terdapat link untuk tutorial IELTS. Kita bisa pakai free trial untuk sebulan. Lumayan untuk
mengasah kemampuan. Tapi, untuk free trial ini, kita hanya bisa daftar untuk
satu skill saja. Jadi pilihlah skill yang benar – benar perlu diimprove.
Demikian pengenalan IELTS, berikutnya saya akan mencoba untuk merangkum tips untuk menghadapi setiap test dalam IELTS berdasarkan pengalaman saya dan teman - teman saya. Meskipun sebenarnya saya tidak dalam kapasitas untuk memberi contoh, karena skor saya masih rendah dibandingkan teman - teman saya, but sharing is caring right?.. Semoga ada manfaatnya.
-Cheers,
erika.
Comments
Post a Comment